JAKARTA, Reportasexpost.com – Lapas Kelas I Cipinang kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga hak dasar kesehatan Warga Binaan melalui program penanganan Tuberkulosis (TBC) yang sistematis dan berkelanjutan. Salah satu langkah terbaru adalah Sosialisasi TB Paru yang digelar pada Selasa (24/9) sebagai tindak lanjut dari skrining rontgen Active Case Finding (ACF) yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Program ini dirancang berdasarkan empat pendekatan utama pelayanan kesehatan masyarakat: promotif melalui edukasi dan penyuluhan, preventif lewat deteksi dini dan skrining, kuratif dengan pengobatan aktif bagi pasien terkonfirmasi, serta rehabilitatif melalui pemantauan kesehatan jangka panjang pasca pengobatan.
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan bahwa penanganan TBC adalah tanggung jawab moral dan negara. “Kami tidak ingin ada stigma. Setiap Warga Binaan berhak mendapat layanan kesehatan yang layak dan terukur. Program ini adalah bukti nyata pemasyarakatan yang berkeadilan dan bermartabat,” tegasnya.
Sosialisasi dipandu oleh dr. Kasum Supriadi, yang menekankan pentingnya kesadaran individu dalam pencegahan dan pengobatan. “TBC bisa disembuhkan jika ditangani dengan benar. Kedisiplinan dalam menjalani terapi dan menjaga kebersihan adalah kunci utama,” jelasnya.
Sesi tanya jawab pun berlangsung aktif, memperlihatkan antusiasme Warga Binaan. Salah satunya, HMJ, mengaku lebih tenang setelah mendapat penjelasan medis.
“Awalnya saya takut saat dinyatakan terduga TBC. Tapi setelah ikut sosialisasi, saya jadi paham kalau penyakit ini bisa disembuhkan asal disiplin berobat. Saya merasa diperhatikan dan punya harapan untuk sehat kembali,” ungkapnya penuh haru.
Dengan pendekatan yang humanis, interaktif, dan berbasis komunitas, kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan serta menekan angka penularan penyakit menular di lingkungan hunian padat.
Sejalan dengan semangat PRIMA (Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel), Lapas Cipinang menjadikan penanganan TBC sebagai prioritas utama. Program ini sekaligus mendukung target nasional eliminasi TBC, menghadirkan lingkungan hunian yang sehat, aman, dan bermartabat bagi seluruh Warga Binaan. (sta)
