Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
https://wa.me/<+6282277963744>
BeritaKriminalPolri

Gadis Asal Kabupaten Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Kosan Ciamis, Polisi Selidiki Dugaan Gantung Diri

251
×

Gadis Asal Kabupaten Tasikmalaya Ditemukan Tewas di Kosan Ciamis, Polisi Selidiki Dugaan Gantung Diri

Sebarkan artikel ini

CIAMIS, Reportasexpost.com – Warga Blok Lebak, Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, digegerkan dengan penemuan seorang gadis muda yang tewas tergantung di kamar kosnya, Senin (3/2/2025) pagi.

Korban berinisial PA (20), asal Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, ditemukan dalam kondisi mengenakan baju putih dan rok hitam. Kejadian ini pertama kali diketahui oleh rekannya, Wulan, sekitar pukul 05.00 WIB, setelah ia melihat barang-barang korban berserakan di luar kamar kos.

“Saya shift pagi, jadi pulang sore. Kalau dia masuk malam, pulangnya jam 12. Saya sudah tidur saat dia pulang. Tapi tadi subuh, pas saya keluar kamar, lihat barang-barangnya di luar. HP-nya juga bergetar, kayak alarm berbunyi. Pas saya lihat ke dalam, baru sadar dia gantung diri,” ujar Wulan.

Korban diketahui bekerja di sebuah toko ritel di sekitar tempat tinggalnya selama dua bulan terakhir. Menurut keterangan Wulan, PA merupakan sosok yang pendiam dan jarang berbagi masalah pribadi. Namun, ia beberapa kali terlihat menangis saat menatap ponselnya.

Kepolisian Resor Ciamis yang menerima laporan sekitar pukul 06.00 WIB segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Ciamis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut KBO Reskrim Polres Ciamis, Iptu Ateng Budiono, pihaknya telah mengamankan barang bukti berupa satu unit ponsel milik korban dan kerudung yang diduga digunakan dalam aksi tersebut.

“Saat ini kami masih mendalami motif di balik kejadian ini. Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk pihak keluarga korban,” ungkap Iptu Ateng Budiono.

Pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi dan telah menandatangani surat pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Sementara itu, bibi korban, Ani, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, PA sempat mengeluhkan masalah asmara dan merasa ketakutan karena merasa dibuntuti oleh seseorang yang tidak dikenal.

“Beberapa waktu lalu, dia sempat mengeluh soal pacarnya. Dia juga merasa takut karena merasa diikuti oleh seseorang,” ujar Ani.

Meskipun keluarga telah menolak otopsi, polisi tetap melanjutkan penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan saksi dan menelusuri kemungkinan faktor lain yang memicu kejadian ini.

Peristiwa ini menjadi perhatian warga sekitar, yang turut berduka atas kehilangan korban. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi mental orang-orang di sekitar mereka serta segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda yang mencurigakan atau berpotensi membahayakan seseorang.

(Ujang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *