Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
https://wa.me/<+6282277963744>
BeritaLapas dan rutan

Kreativitas Warga Binaan Cipinang Bersinar di IPPAFest, Batik Lintas 5 Diborong Menteri Imipas

328
×

Kreativitas Warga Binaan Cipinang Bersinar di IPPAFest, Batik Lintas 5 Diborong Menteri Imipas

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, Reportasexpost.com – Antusiasme terpancar dari wajah Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto saat mengunjungi stan Batik Lintas 5 Lapas Kelas I Cipinang, usai membuka Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025 di Aloha Pasir Putih, PIK II, Jakarta, Jumat sore (8/8). Tak sekadar mengagumi, Agus langsung memborong dua potong kain batik tulis dan cap bermotif unik karya Warga Binaan.

Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, menyebut momen ini sebagai bentuk nyata kepercayaan dan apresiasi terhadap karya pembinaan.

“Karya ini adalah hasil latihan, ketekunan, dan semangat untuk berubah. Kami ingin membuktikan bahwa di balik tembok, ada kreativitas dan harapan yang terus tumbuh,” ujarnya.

Menteri Imipas Agus Andrianto memuji kualitas Batik Lintas 5 yang memiliki corak khas dan proses pembuatan yang dikerjakan sepenuhnya oleh tangan-tangan terampil Warga Binaan.

“Batik Lintas 5 ini punya karakter dan kualitas yang tidak kalah dengan produk di luar. Saya bangga melihat kreativitas ini tumbuh di lingkungan pemasyarakatan,” ungkapnya.

Stan Lapas Cipinang pada kesempatan itu juga menampilkan miniatur kapal pinisi, kerajinan tangan kreatif, serta aneka kuliner dari 5PM Café. Kehadiran rombongan ibu-ibu SERUNI Kabinet Merah Putih turut memeriahkan suasana, bahkan beberapa di antaranya langsung membeli batik untuk koleksi pribadi.

Mengusung tema “Merdeka Kreativitas, Walau Tempat Terbatas”, IPPAFest 2025 menjadi ajang apresiasi dan promosi karya seni, kerajinan, serta produk kreatif dari seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Indonesia.

Dengan semangat PRIMA – Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel – Lapas Cipinang terus menunjukkan bahwa pemasyarakatan bukan sekadar menjalani hukuman, tetapi juga membangun keterampilan, harapan, dan masa depan yang lebih baik. (sta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *