Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
https://wa.me/<+6282277963744>
BeritaLapas dan rutan

Lapas Cipinang dan IBI Kosgoro 1957 Teken Kerja Sama, Dorong Pemberdayaan Warga Binaan Berbasis Digital

259
×

Lapas Cipinang dan IBI Kosgoro 1957 Teken Kerja Sama, Dorong Pemberdayaan Warga Binaan Berbasis Digital

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, Reportasexpost.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang terus memperluas jangkauan pembinaan berbasis kolaborasi dengan menjalin kerja sama strategis bersama Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957. Kolaborasi ini resmi dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang berlangsung di Aula Balai Latihan Kerja (BLK) Lapas Cipinang pada Jumat (20/6).

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Kalapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, dan Rektor IBI Kosgoro 1957, Dr. Haswan Yunaz, dalam suasana penuh semangat transformasi pembinaan dan integrasi keilmuan dalam sistem pemasyarakatan.

“Perjanjian Kerjasama ini merupakan tonggak penting dalam menciptakan ruang sinergi antara dunia pendidikan dan sistem pemasyarakatan. Kami berharap, melalui kerja sama ini, Warga Binaan dapat mengakses pelatihan, pendampingan, dan wawasan kewirausahaan berbasis digital yang aplikatif dan berkelanjutan,” ujar Kalapas Wachid Wibowo.

Dr. Haswan Yunaz, Rektor IBI Kosgoro 1957, turut menyampaikan optimismenya. “Kami percaya pendidikan dan pelatihan adalah kunci rehabilitasi. Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali Warga Binaan dengan keterampilan konkret yang dapat langsung diterapkan setelah mereka kembali ke masyarakat,” tegasnya.

Kerja sama ini menjadi implementasi konkret dari salah satu pilar 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, khususnya dalam hal penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk UMKM berbasis keterampilan dan teknologi.

Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Yopi Febrianda, menyambut baik kerja sama ini sebagai langkah progresif dalam mendesain program pembinaan yang adaptif terhadap kebutuhan zaman. “Kami melihat kolaborasi ini sebagai peluang besar untuk mengembangkan unit-unit produksi berbasis daur ulang, sekaligus mengintegrasikan pelatihan digital ke dalam kegiatan kerja Warga Binaan. Harapannya, pelatihan ini menjadi bekal nyata bagi mereka untuk hidup mandiri pasca-pembebasan,” jelasnya.

Lapas Cipinang menargetkan program lanjutan berupa pelatihan digital, produksi kreatif daur ulang, serta pengembangan platform daring sebagai sarana promosi dan pemasaran hasil karya Warga Binaan secara nasional.

Dengan pendekatan terbuka, progresif, dan lintas sektor, Lapas Cipinang terus menegaskan perannya sebagai lembaga pembinaan modern yang tak hanya mengedepankan keamanan, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sejalan dengan semangat Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat. (sta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *