JAKARTA, Reportasexpost.com – Mendapatkan predikat Proklim Madya pada 2022 silam tidak membuat RW 08 Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat berbangga hati. Akan tetapi, perjuangan lain baru akan dimulai yakni, meningkat menuju predikat Proklim Utama.
Ketua Pojka Proklim RW 08 Cempaka Baru Heri Purwanto mengatakan, dimulai dari Maret lalu, para pengurus RW 08, Ketua RT dan juga kader PKK serta warga berjibaku untuk menyiapkan segala hal yang terbaik dalam merebut proklim utama bagi RW 08.
“Kita Alhamdulillah berbekal kekompakan, mulai dari RT 1 hingga 15 guyub untuk mempersiapkan, mulai dari adaptasi yakni, penyesuaian dalam perubahan iklim, mitigasi untuk mengurangi efek dari perubahan iklim tersebut, serta kelembagaan. Kelembagaan dalam hal ini kita bersama para pengurus RT dan RW serta LMK untuk mempersiapkan dokumen segala Surat Keputusan (SK),” tuturnya.
Heri berharap, ke depannya RW 08 tangguh dalam menyikapi perubahan iklim yang benar nyata adanya. Serta keguyuban di RW 08 ini tetap terjaga dengan erat.
“Kita optimis siap melaju ke proklim utama. Ke depan, kita akan ada banyak gebrakan, seperti di tingkat RT yang masih enggan menjalani program kerja proklim, kita akan terus edukasi, bahwa proklim dengan mitigasi menjadi kampung yang tangguh di wilayah masing-masing. Selain itu, juga mengedukasi dalam pemilahan sampah, bisa jadi komposter atau ada juga bank sampah, sampah yang bisa dijual seperti botol-botol plastik,” tegasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Sekko Administrasi Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting mengaku terpukau dengan kekompakan dan kebersamaan warga RW 08 Cempaka Baru ini.
Memurut Asekbang, untuk karakteristik wilayah khususnya di Jakarta Pusat itu diisi dengan gedung serta bangunan-bangunan lainnya. Namun atas keterbatasan lahan, warga RW 08 Cempaka Baru ini masih dapat menyelipkan ruang terbuka hijau yang asri dan rindang ini.
“Saya ucapkan selamat datang bagi tim verifikator Kementerian Lingkungan Hidup RI di RW 08 ini, saya berharap dapat dinilai seobjektif mungkin. Karena apa yang ada di RW 08 ini bukan hal yang baru, tidak ada rekayasa, ini sudah menjadi kebiasaan yang baik bagi para warga serta pengurus RW 08,” tutupnya.
